Kamu yang baru saja lulus kuliah dan akhirnya mendapatkan offering letter dari perusahaan impian pasti merasa lega sekaligus bersemangat. Namun, di balik rasa senang itu, ada satu hal penting yang sering bikin bingung yaitu soal gaji. Apakah gaji yang ditawarkan sudah sesuai dengan kemampuanmu dan standar industri atau masih bisa dinegosiasikan.
Nah, di sinilah seni negosiasi gaji berperan. Banyak fresh graduate ragu untuk membicarakan masalah gaji karena takut dianggap tidak tahu diri atau malah kehilangan kesempatan kerja. Padahal, jika dilakukan dengan cara yang tepat, negosiasi gaji bisa jadi langkah penting untuk memastikan kamu mendapatkan apresiasi yang sepadan dengan kompetensi dan tanggung jawab yang akan diemban.
Di artikel ini, kita akan membahas cara nego gaji setelah offering letter khusus untuk kamu para fresh graduate.
Mengapa Negosiasi Gaji Itu Penting
Banyak orang berpikir bahwa gaji pertama tidak terlalu penting, yang penting bisa bekerja dulu. Padahal, angka di offering letter bisa memengaruhi perjalanan kariermu ke depan.
Beberapa alasan mengapa kamu perlu berani negosiasi gaji:
- Menentukan standar awal kariermu
Gaji pertama akan menjadi patokan untuk kenaikan gaji berikutnya. Jika terlalu rendah, lonjakan kenaikan bisa jadi tidak terlalu signifikan. - Mencerminkan nilai dirimu
Negosiasi menunjukkan bahwa kamu paham akan kemampuan dan kontribusi yang bisa diberikan. - Memberi kejelasan finansial
Hidup di kota besar tentu butuh biaya tinggi. Dengan negosiasi, kamu bisa memastikan gajimu sesuai kebutuhan.
Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Nego Gaji
- Riset Gaji di Industri
Sebelum mengajukan negosiasi, pastikan kamu sudah melakukan riset mengenai standar gaji di industri dan posisi yang kamu lamar. Kamu bisa memanfaatkan situs pencari kerja, forum karier, atau bertanya langsung pada orang yang sudah bekerja di bidang tersebut. - Pahami Nilai Dirimu
Sebagai fresh graduate, mungkin pengalamanmu belum banyak. Tapi kamu bisa menonjolkan hal lain seperti keahlian khusus, magang, organisasi, sertifikasi, atau proyek yang pernah kamu kerjakan. Itu semua bisa jadi nilai tambah saat negosiasi. - Hitung Kebutuhan Hidup
Cobalah untuk membuat perkiraan biaya hidup bulanan. Dengan begitu, kamu punya dasar yang realistis ketika membicarakan angka gaji.
Cara Nego Gaji Setelah Offering Letter untuk Fresh Graduate
- Baca Offering Letter dengan Teliti
Jangan terburu-buru menandatangani surat offering. Baca semua detail yang ada di dalamnya mulai dari gaji pokok, tunjangan, hingga fasilitas lain. Kadang, meski gaji pokok terlihat kecil, tapi ada tunjangan yang bisa menutupinya. - Tunjukkan Antusiasme Terlebih Dahulu
Saat mulai membicarakan gaji, pastikan kamu menunjukkan sikap positif. Ucapkan terima kasih karena sudah diberi kesempatan bergabung, lalu baru masuk ke pembahasan gaji. Hal ini akan membuat suasana tetap profesional dan tidak kaku. - Gunakan Data untuk Mendukung Negosiasi
Jangan hanya berkata “Saya ingin gaji lebih tinggi.” Sebaiknya, tunjukkan hasil riset gaji standar di industri untuk posisi yang kamu lamar. Dengan begitu, argumenmu lebih kuat dan tidak terkesan asal minta. - Fokus pada Kontribusi yang Bisa Kamu Berikan
Kamu bisa menjelaskan keahlian atau pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut. Misalnya, kamu punya kemampuan analisis data, fasih berbahasa asing, atau terbiasa menggunakan tools tertentu yang dibutuhkan perusahaan. - Jangan Kaku dengan Angka
Alih-alih menyebutkan angka pasti, berikan rentang gaji yang realistis. Misalnya, “Berdasarkan riset saya, rata-rata gaji untuk posisi ini berkisar antara X sampai Y. Saya berharap bisa mendapatkan penawaran dalam kisaran tersebut.” - Pertimbangkan Benefit Non-Gaji
Kadang perusahaan tidak bisa menaikkan gaji pokok, tapi bisa memberi kompensasi lain seperti tunjangan transportasi, uang makan, kesehatan, atau peluang pelatihan. Hal-hal seperti ini juga bisa bernilai besar untuk perkembangan kariermu. - Sampaikan dengan Bahasa yang Sopan
Negosiasi bukan ajang tawar-menawar di pasar. Jadi gunakan bahasa yang profesional, sopan, dan tidak memaksa. Pastikan kamu tetap menjaga hubungan baik meski angka yang diminta belum tentu disetujui.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Fresh Graduate Saat Nego Gaji
- Tidak Melakukan Riset
Banyak fresh graduate asal menyebut angka tanpa tahu standar industri. Akibatnya, bisa meminta terlalu tinggi atau justru terlalu rendah. - Terlalu Fokus pada Uang
Gaji memang penting, tapi jangan lupakan faktor lain seperti kesempatan belajar, lingkungan kerja, dan peluang karier. - Bersikap Kaku
Menolak mentah-mentah penawaran tanpa kompromi bisa memberi kesan kurang fleksibel. Padahal dunia kerja butuh sikap adaptif. - Tidak Percaya Diri
Ada juga fresh graduate yang tidak berani sama sekali untuk negosiasi karena takut ditolak. Padahal, jika disampaikan dengan baik, perusahaan justru akan menghargai sikap profesionalmu.
Contoh Kalimat Negosiasi Gaji yang Bisa Kamu Gunakan
Agar lebih mudah, berikut beberapa contoh kalimat yang bisa kamu jadikan referensi:
“Terima kasih atas penawaran yang diberikan. Saya sangat tertarik dengan kesempatan ini. Namun, setelah melakukan riset, saya menemukan bahwa rata-rata gaji untuk posisi ini berada di kisaran X hingga Y. Apakah memungkinkan jika kita menyesuaikan penawaran dalam kisaran tersebut”
“Saya sangat menghargai tawaran ini. Mengingat pengalaman magang saya di bidang yang relevan dan keahlian yang saya miliki, saya berharap bisa mendapatkan kompensasi yang lebih sesuai. Apakah ada ruang untuk diskusi terkait hal ini”
Apa yang Harus Dilakukan Jika Negosiasi Ditolak
Tidak semua negosiasi akan berhasil. Jika ternyata perusahaan tidak bisa menyesuaikan gaji, kamu punya dua pilihan yaitu tetap menerima atau mencari peluang lain.
Jika kamu menerima maka anggap ini sebagai investasi pengalaman. Gaji bisa meningkat seiring dengan performa dan lama kerja.
Jika kamu menolak pastikan lakukan dengan cara profesional. Ucapkan terima kasih dan tetap jaga hubungan baik karena mungkin saja ada kesempatan di masa depan.
Kesimpulan
Sebagai fresh graduate, berani melakukan negosiasi gaji bukanlah hal yang salah. Justru ini menunjukkan bahwa kamu paham akan nilai dirimu dan siap menjadi profesional. Cara nego gaji setelah offering letter sebenarnya sederhana asal kamu mempersiapkan diri dengan baik, melakukan riset, dan menyampaikannya dengan bahasa yang sopan.
Ingat, tujuan dari negosiasi bukan sekadar mendapatkan angka yang lebih tinggi, tapi juga membangun hubungan kerja yang sehat sejak awal. Jadi jangan ragu untuk mencoba, karena pengalaman pertama inilah yang akan menjadi bekal berharga untuk perjalanan kariermu ke depan.
Posting Komentar