Pernah nggak kamu merasa senang banget ketika menerima offering letter dari perusahaan, tapi di sisi lain bingung harus bagaimana saat melihat angka gaji yang ditawarkan? Apakah harus terima saja karena takut kesempatan hilang? Atau sebaiknya berani negosiasi supaya nilainya sesuai dengan ekspektasi?
Nah inilah momen penting yang sering bikin banyak orang salah langkah. Padahal, cara negosiasi gaji saat offering itu sebenarnya bisa dilakukan dengan elegan tanpa membuat perusahaan merasa kamu terlalu menuntut. Kalau dilakukan dengan benar, kamu justru akan terlihat sebagai kandidat yang percaya diri dan tahu value diri.
Di artikel ini kita akan bahas secara lengkap bagaimana kamu bisa melakukan negosiasi gaji dengan cara yang tepat agar tidak menyesal di kemudian hari. Yuk simak sampai akhir.
Mengapa Negosiasi Gaji Itu Penting
Sebelum masuk ke strategi, kamu perlu paham dulu kenapa negosiasi gaji saat offering itu penting.
- Menghargai Diri Sendiri
Kalau kamu asal menerima tawaran tanpa pertimbangan, bisa jadi gaji yang kamu terima jauh dari standar kemampuan dan pengalamanmu. Negosiasi adalah bentuk menghargai dirimu sendiri. - Menentukan Kualitas Hidup ke Depan
Gaji bukan sekadar angka di slip bulanan. Itu adalah penentu kualitas hidupmu, mulai dari kebutuhan harian, tabungan, sampai investasi masa depan. Kalau dari awal kamu tidak memperjuangkan gaji yang layak, bisa jadi kamu akan merasa terjebak di kemudian hari. - Membentuk Persepsi Profesional
Perusahaan justru akan melihat kamu sebagai orang yang profesional ketika bisa menegosiasikan sesuatu dengan elegan. Jadi, jangan takut terlihat “serakah”.
Persiapan Sebelum Negosiasi
Negosiasi gaji itu ibarat pertandingan. Kalau kamu datang tanpa persiapan, ya wajar kalau hasilnya tidak sesuai harapan.
- Riset Pasar
Cari tahu standar gaji untuk posisi yang kamu lamar di industri tersebut. Kamu bisa menggunakan website job portal, forum karier, atau bertanya ke teman yang bekerja di bidang serupa. Dengan begitu, kamu punya acuan realistis. - Kenali Value Diri
Tuliskan kelebihanmu yang relevan dengan pekerjaan itu. Misalnya kamu punya sertifikasi, pengalaman proyek besar, atau skill yang langka. Semua itu bisa jadi senjata saat negosiasi. - Tentukan Range Bukan Angka Mati
Jangan menyebutkan angka tunggal saat negosiasi. Lebih baik sebutkan range yang masuk akal, misalnya antara 8 sampai 10 juta, sehingga ada ruang diskusi dengan HRD.
Strategi Cara Negosiasi Gaji Saat Offering
Nah, ini bagian inti yang sering bikin deg-degan. Tenang, kalau kamu tahu langkahnya, semua akan lebih mudah.
- Dengarkan Dulu Penawaran
Jangan terburu-buru membuka diskusi soal gaji. Biarkan HRD yang menyebutkan angka terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa tahu posisi awal perusahaan. - Gunakan Data Sebagai Dasar
Kalau ingin minta lebih tinggi, sertakan alasan logis. Misalnya, “Berdasarkan riset saya, posisi ini di industri rata-rata digaji sekian.” Hal ini akan membuat permintaanmu lebih profesional. - Tunjukkan Antusiasme
Ingat, tujuanmu bukan cuma dapat gaji tinggi, tapi juga dapat pekerjaan yang sesuai. Jadi, selalu tunjukkan semangat dan ketertarikan pada perusahaan. Katakan bahwa kamu ingin bergabung, tapi berharap gaji bisa disesuaikan. - Jangan Takut Hening
Dalam negosiasi, jeda hening itu wajar. Kalau HRD butuh waktu berpikir, jangan panik dan langsung menerima angka. Biarkan proses berjalan. - Negosiasikan Benefit Lain
Kalau gaji pokok tidak bisa naik, coba negosiasi benefit lain seperti tunjangan kesehatan, bonus tahunan, atau fleksibilitas kerja. Semua itu juga bernilai besar untuk kualitas hidupmu.
Contoh Kalimat Negosiasi yang Bisa Kamu Gunakan
Kadang yang bikin bingung adalah bagaimana cara menyampaikannya. Berikut contoh kalimat yang bisa kamu gunakan:
“Terima kasih atas tawaran yang diberikan. Saya sangat tertarik dengan posisi ini. Namun, saya berharap gaji bisa berada di kisaran 9 sampai 10 juta, mengingat pengalaman saya di bidang ini sudah lebih dari 5 tahun.”
“Saya senang sekali dengan kesempatan ini. Berdasarkan riset saya, standar industri untuk posisi ini ada di sekitar 8 juta. Apakah mungkin kita bisa mendiskusikan angka yang lebih mendekati standar tersebut?”
Hal yang Harus Dihindari Saat Negosiasi
Selain tahu apa yang harus dilakukan, kamu juga perlu tahu apa yang sebaiknya tidak kamu lakukan.
- Jangan Menyebut Angka Tanpa Dasar
Kalau kamu asal sebut angka tinggi tanpa alasan, perusahaan bisa langsung ilfeel. - Jangan Terlalu Kaku
Negosiasi bukan perang. Kalau kamu terlalu kaku, suasana bisa jadi tidak enak. - Jangan Menunjukkan Rasa Putus Asa
Kalau kamu terlihat terlalu butuh pekerjaan, perusahaan bisa saja memanfaatkan posisi itu untuk menekan gaji.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Negosiasi
Waktu adalah kunci. Negosiasi paling ideal dilakukan setelah kamu mendapat offering letter, bukan saat interview awal. Pada tahap ini, perusahaan sudah memilihmu sebagai kandidat terbaik, jadi posisi tawarmu lebih kuat.
Penutup
Negosiasi gaji saat offering memang bisa bikin gugup. Tapi ingat, ini adalah langkah penting untuk memastikan kamu mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan value dan kemampuanmu. Dengan riset yang matang, komunikasi yang elegan, serta strategi yang tepat, kamu bisa melewati proses ini tanpa drama.
Jangan takut untuk menyuarakan apa yang kamu butuhkan. Karena di akhirnya, keputusan ini bukan hanya soal angka, tapi juga soal menghargai dirimu sendiri agar tidak menyesal di kemudian hari.
Posting Komentar