Ketika Kamu mengikuti proses seleksi kerja, terutama di perusahaan yang cukup ketat, Kamu hampir selalu akan berhadapan dengan tes yang menuntut kecepatan berpikir dan analisis logis. Salah satu yang paling populer adalah tes deret angka. Kamu diminta menebak angka berikutnya berdasarkan pola tertentu. Tes seperti ini bisa terlihat sederhana, tetapi nyatanya justru banyak orang yang gugup dan akhirnya salah menjawab.
Di sinilah pemahaman dan latihan memegang peran penting. Lewat artikel ini, Kamu akan diajak memahami berbagai jenis pola deret angka, cara menganalisisnya dengan cepat, serta contoh soal yang paling sering muncul. Tujuannya supaya Kamu bisa menghadapi tes dengan percaya diri.
Apa Itu Tes Deret Angka
Tes deret angka adalah salah satu bentuk psikotes yang mengukur kemampuan Kamu dalam memahami pola, menganalisis hubungan bilangan, serta memprediksi angka selanjutnya. Deret angka biasanya disusun berdasarkan pola aritmetika, geometri, kombinasi, atau pola lain yang tidak langsung terlihat.
Pada dasarnya, setiap deret selalu mengikuti aturan tertentu. Tugas Kamu adalah menemukan aturan itu secepat mungkin. Jika Kamu sudah memahami polanya, soal semacam ini sebenarnya tidak terlalu sulit.
Manfaat Menguasai Deret Angka
Menguasai tes ini tidak hanya membantu Kamu lolos seleksi kerja. Kemampuan ini juga bisa meningkatkan ketajaman logika, ketelitian, dan intuisi terhadap pola. Manfaat lainnya antara lain:
- Membantu Kamu berpikir cepat saat menghadapi situasi penuh tekanan.
- Melatih kemampuan analisis angka yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
- Meningkatkan skill pemecahan masalah.
- Membantu Kamu memahami hubungan logis antara satu nilai dengan nilai lainnya.
Jenis Pola yang Paling Sering Muncul
Sebelum masuk ke contoh soal, penting untuk mengetahui jenis pola apa saja yang biasanya muncul dalam tes deret angka. Dengan memahami beberapa pola dasar, Kamu bisa lebih cepat mengenali keteraturan angka pada soal.
1. Pola Aritmetika
Pola ini adalah yang paling umum. Kamu cukup melihat apakah angka mengalami penambahan atau pengurangan yang sama dari satu angka ke angka berikutnya.
Contoh
2, 5, 8, 11, 14, ...
Pola: ditambah 3 setiap langkah.
2. Pola Geometri
Pola ini menggunakan perkalian atau pembagian tetap antar angka.
Contoh
3, 6, 12, 24, 48, ...
Pola: dikali 2 setiap langkah.
3. Pola Kombinasi
Dalam pola ini, dua pola berjalan secara bersamaan. Misalnya angka pertama mengikuti pola penjumlahan, sementara angka kedua mengikuti pola pengurangan.
Contoh
4, 9, 5, 11, 6, 13, ...
Pola: satu deret ditambah 1 dan deret lainnya ditambah 2.
4. Pola Loncat
Jenis pola yang memisahkan deret menjadi dua atau lebih bagian. Misalnya angka ganjil mengikuti satu pola dan angka genap mengikuti pola lainnya.
5. Pola Kuadrat atau Pangkat
Deret yang menggunakan aturan pemangkatan seperti n kuadrat, n pangkat tiga, dan seterusnya.
6. Pola Fibonacci
Deret di mana angka berikutnya merupakan hasil dari penjumlahan dua angka sebelumnya.
Contoh
1, 1, 2, 3, 5, 8, ...
Contoh Soal dan Pembahasan
Pada bagian ini Kamu akan melihat bagaimana teknik analisis bekerja untuk menyelesaikan soal. Kamu juga akan menemukan bagaimana prinsip utama pada pembahasan psikotes deret angka diterapkan secara sederhana dan efektif.
Contoh 1
Deret
7, 10, 13, 16, 19, ...
Pembahasan
Pola pada deret ini adalah penambahan dengan nilai yang sama yaitu tambah 3 setiap langkah. Maka angka berikutnya adalah 22.
Contoh 2
Deret
3, 9, 27, 81, ...
Pembahasan
Angka pada deret ini dikalikan 3 setiap langkah. 81 dikali 3 menghasilkan 243.
Contoh 3
Deret
2, 4, 7, 11, 16, 22, ...
Pembahasan
Deret ini menggunakan pola penambahan yang meningkat secara bertahap. Tambah 2, tambah 3, tambah 4, tambah 5, dan seterusnya. Karena angka terakhir adalah 22, maka langkah berikutnya adalah tambah 6 sehingga jawabannya 28.
Contoh 4
Deret
5, 10, 8, 16, 14, 28, ...
Pembahasan
Ini contoh pola kombinasi. Pola pertama berisi angka yang selalu dikali 2 yaitu 5 menjadi 10, kemudian 8 menjadi 16, lalu 14 menjadi 28. Pola kedua adalah penurunan sebesar 2 yaitu 10 menjadi 8, lalu 16 menjadi 14. Angka setelah 28 adalah angka dari pola penurunan yaitu 28 dikurangi 2 mendapat 26.
Contoh 5
Deret
1, 4, 9, 16, 25, ...
Pembahasan
Deret ini merupakan pola kuadrat. Angka mewakili 1 kuadrat, 2 kuadrat, 3 kuadrat, dan seterusnya. Setelah 25 yang merupakan 5 kuadrat, angka berikutnya adalah 36 yang merupakan 6 kuadrat.
Contoh 6
Deret
10, 11, 13, 16, 20, 25, ...
Pembahasan
Deret ini menggunakan pola bertambah tetapi dengan selisih yang meningkat seperti 1, 2, 3, 4, 5. Maka angka selanjutnya adalah 25 ditambah 6 yaitu 31.
Contoh 7
Deret
6, 3, 3, 1.5, 1.5, ...
Pembahasan
Deret ini memisahkan dua pola. Pola pertama adalah pembagian dua yaitu 6 menjadi 3 lalu 3 menjadi 1.5. Pola kedua adalah angka yang tetap. Setelah 1.5 deret kembali ke angka tetap yaitu 1.5.
Contoh 8
Deret
1, 2, 3, 5, 8, 13, ...
Pembahasan
Deret ini adalah pola Fibonacci. Angka berikutnya adalah penjumlahan dua angka sebelumnya yaitu 8 tambah 13 sama dengan 21.
Teknik Cepat Menganalisis Pola
Agar Kamu lebih terampil dan bisa meningkatkan kemampuan dalam pembahasan psikotes deret angka berikut tips yang dapat Kamu pakai saat menghadapi soal dalam waktu terbatas.
1. Periksa Selisih Antar Angka
Selalu lihat dulu selisihnya. Jika selisihnya sama, berarti pola aritmetika. Jika selisihnya naik bertahap, berarti pola bertingkat.
2. Coba Pola Perkalian
Jika angka meningkat drastis, periksa apakah ada perkalian tetap.
3. Pisahkan Deret Menjadi Dua Jalur
Bila angka loncat dan tidak terasa berurutan, cek apakah itu pola loncat.
4. Jangan Terpaku pada Satu Pola
Jika satu pola tidak cocok, segera berpindah ke pola lainnya.
5. Latihan Setiap Hari
Semakin sering Kamu berlatih, semakin cepat Kamu mengenali pola. Ini sangat membantu dalam membangun intuisi terhadap angka.
Penutup
Menguasai soal deret angka sebenarnya tidak sesulit yang Kamu bayangkan. Dengan memahami pola dasar, sering berlatih, serta membaca pembahasan psikotes deret angka secara rutin, Kamu bisa mengerjakan tes dengan lebih tenang dan percaya diri. Semakin sering Kamu bertemu dengan jenis soal yang sama, semakin cepat otak Kamu mengenali polanya.


Posting Komentar