Mengapa Pembuka dan Penutup Wawancara Itu Penting?
Banyak orang fokus menyiapkan jawaban untuk pertanyaan wawancara, tapi lupa mempersiapkan bagaimana cara memulai dan mengakhiri percakapan dengan elegan. Padahal, bagian ini justru sering kali menentukan kesan pertama dan terakhir pewawancara terhadap dirimu.
Bayangkan saja, kamu datang dengan wajah tegang dan hanya berkata pelan, “Selamat pagi,” tanpa kontak mata. Bandingkan dengan seseorang yang masuk ruangan dengan senyum percaya diri, menatap mata pewawancara, dan berkata, “Selamat pagi, terima kasih atas kesempatan ini. Saya senang bisa bertemu dengan Anda hari ini.” Kesan yang muncul tentu berbeda, bukan?
Begitu juga saat menutup wawancara. Cara kamu mengucapkan kalimat penutup bisa menjadi sinyal bahwa kamu adalah orang yang sopan, profesional, dan tahu etika berkomunikasi di dunia kerja.
Ciri-Ciri Kalimat Pembuka dan Penutup yang Menunjukkan Kepercayaan Diri
Sebelum masuk ke contoh kalimat, ada baiknya kamu memahami dulu ciri-ciri utama kalimat yang menunjukkan kepercayaan diri:
- Nada positif dan antusias. Kalimatmu harus mencerminkan semangat dan sikap optimis.
- Tegas tapi tetap sopan. Gunakan bahasa yang jelas dan lugas tanpa terdengar sombong.
- Menunjukkan kesiapan dan rasa hormat. Pewawancara akan lebih menghargai kandidat yang menghormati proses seleksi.
- Disampaikan dengan kontak mata dan senyum. Bahasa tubuh yang baik memperkuat makna kalimatmu.
Contoh Kalimat Pembuka Wawancara Kerja yang Menunjukkan Kepercayaan Diri
1. Pembuka Formal dan Profesional
Kalimat ini cocok jika kamu melamar di perusahaan besar atau posisi yang membutuhkan kesan serius dan profesional.
“Selamat pagi, terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Saya sangat senang bisa hadir hari ini untuk berbagi tentang pengalaman dan kemampuan saya yang relevan dengan posisi ini.”
Kalimat ini terdengar percaya diri karena menunjukkan rasa terima kasih sekaligus kesiapan untuk berdiskusi.
2. Pembuka Santai tapi Tetap Sopan
Jika kamu menghadapi wawancara yang suasananya lebih santai atau perusahaan startup, kamu bisa menggunakan gaya yang lebih ringan.
“Selamat pagi, senang sekali bisa bertemu langsung. Saya sudah lama menantikan kesempatan ini untuk membahas bagaimana saya bisa berkontribusi di tim Anda.”
Kalimat seperti ini menonjolkan sisi hangat dan antusias, tanpa kehilangan kesan profesional.
3. Pembuka yang Menunjukkan Antusiasme
Antusiasme sering kali menjadi magnet bagi pewawancara.
“Terima kasih telah mengundang saya hari ini. Saya sangat antusias karena posisi ini sesuai dengan minat dan keahlian saya di bidang pengembangan produk.”
Kalimat ini menunjukkan bahwa kamu tahu alasan kenapa kamu cocok untuk posisi tersebut. Pewawancara akan melihatmu sebagai kandidat yang tahu arah kariernya.
Tips Saat Mengucapkan Kalimat Pembuka
- Latih intonasi dan ekspresi wajahmu. Jangan terdengar datar atau terlalu tegang.
- Gunakan bahasa tubuh positif. Berdiri tegak, jabat tangan dengan mantap, dan tatap mata pewawancara.
- Sesuaikan gaya bicara dengan budaya perusahaan. Jika perusahaan terlihat santai, kamu tidak perlu terlalu kaku.
Kamu mungkin sudah sering membaca artikel tentang contoh kalimat pembuka dan penutup wawancara kerja, tapi yang membedakan hasil akhirnya adalah cara kamu membawakan diri. Kalimat bagus tidak akan berdampak apa-apa kalau diucapkan tanpa keyakinan.
Contoh Kalimat Penutup Wawancara Kerja yang Elegan dan Meyakinkan
Bagian penutup adalah kesempatan terakhirmu untuk meninggalkan kesan positif. Gunakan momen ini untuk menunjukkan rasa terima kasih, keyakinan terhadap kemampuanmu, dan kesopanan yang profesional.
1. Penutup yang Menunjukkan Rasa Terima Kasih
“Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan hari ini. Saya sangat senang bisa menjelaskan pengalaman saya, dan saya berharap bisa menjadi bagian dari tim ini.”
Kalimat ini sederhana tapi kuat. Menunjukkan penghargaan tanpa berlebihan.
2. Penutup yang Menonjolkan Keyakinan
“Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berbicara dengan saya hari ini. Saya yakin pengalaman saya di bidang ini bisa memberikan kontribusi positif untuk perusahaan Anda.”
Nada seperti ini menunjukkan kepercayaan diri tanpa terdengar arogan.
3. Penutup dengan Harapan dan Inisiatif
“Saya sangat tertarik dengan posisi ini dan berharap bisa melangkah ke tahap berikutnya. Terima kasih atas kesempatan yang berharga ini.”
Kalimat seperti ini mengandung harapan, tapi tetap sopan dan optimis.
Kesalahan Umum Saat Menutup Wawancara
Beberapa pelamar sering mengakhiri wawancara dengan cara yang kurang tepat. Misalnya, hanya berkata singkat “Baik, terima kasih,” lalu buru-buru keluar ruangan. Hal ini bisa memberi kesan kamu tidak terlalu peduli dengan hasilnya.
Hindari juga kalimat seperti:
“Kapan saya bisa tahu hasil wawancaranya?”
Pertanyaan ini sebaiknya disampaikan setelah pewawancara memberi tanda bahwa sesi sudah selesai, dan gunakan nada sopan seperti:
“Apakah ada perkiraan waktu kapan hasil wawancara ini akan diumumkan?”
Kesan profesional akan tetap terjaga.
Cara Menunjukkan Kepercayaan Diri Tanpa Terlihat Sombong
Terkadang, dalam upaya menunjukkan keyakinan diri, kamu bisa saja terdengar terlalu percaya diri atau bahkan arogan. Berikut beberapa cara agar kamu tetap terlihat percaya diri tapi tetap rendah hati:
- Gunakan kata “saya percaya” alih-alih “saya pasti”.
Contoh: “Saya percaya pengalaman saya dapat membantu tim mencapai target,” terdengar lebih elegan daripada “Saya pasti bisa membantu tim.” - Fokus pada kontribusi, bukan kehebatan diri. Ucapkan bagaimana kemampuanmu bisa mendukung kebutuhan perusahaan.
- Senyum dengan tulus. Senyum yang tulus memberi kesan hangat dan yakin tanpa perlu banyak bicara.


Posting Komentar