Kalau kamu sedang bersiap menghadapi rekrutmen kerja, terutama di perusahaan besar atau instansi pemerintah, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya psikotes. Nah, salah satu tes yang sering bikin bingung peserta adalah EPPS (Edwards Personal Preference Schedule). Tes ini bukan tentang benar atau salah seperti matematika, melainkan soal kepribadian kamu yang sebenarnya.
Masalahnya, banyak orang salah paham. Mereka menganggap bisa “mengakali” hasil tes dengan memilih jawaban yang terlihat bagus di mata HRD. Padahal, psikolog bisa dengan mudah membaca ketidakkonsistenan jawaban kamu. Maka dari itu, kamu perlu tahu cara menjawab soal psikotes EPPS agar hasilnya maksimal dan tetap mencerminkan kepribadian terbaikmu.
Apa Itu Psikotes EPPS dan Tujuannya?
Sebelum masuk ke strategi, kamu perlu tahu dulu apa itu tes EPPS. Tes ini dikembangkan oleh Allen L. Edwards dan berfungsi untuk mengukur 15 kebutuhan dasar kepribadian seseorang, seperti kebutuhan akan prestasi, afiliasi, dominasi, tanggung jawab, hingga perhatian terhadap detail.
Di dalam tes ini, kamu akan menemui 225 pasang pernyataan. Setiap pasangan berisi dua pernyataan positif yang sama-sama menarik, dan kamu harus memilih satu yang paling menggambarkan dirimu. Contohnya:
“Saya suka memimpin orang lain.”
“Saya lebih suka bekerja dengan aturan yang sudah ditetapkan.”
Keduanya terlihat baik, tapi kamu hanya boleh pilih satu. Nah, dari pola jawaban itulah psikolog akan menilai kecenderungan kepribadian kamu.
Kenapa Banyak Orang Gagal di Tes EPPS
Banyak peserta gagal bukan karena mereka tidak pintar, tapi karena mereka tidak memahami esensi dari tes ini. Beberapa kesalahan umum antara lain:
- Menjawab dengan berpura-pura agar terlihat sempurna.
- Tidak konsisten dalam memilih jawaban.
- Terlalu cepat atau terlalu lama dalam menjawab setiap pasangan pernyataan.
- Tidak membaca dengan teliti, sehingga jawaban malah berlawanan dengan kepribadian yang diinginkan.
Tes ini bukan mencari siapa yang paling baik, tapi siapa yang paling autentik dan stabil kepribadiannya. Jadi, kalau kamu ingin tampil baik di mata HRD, bukan dengan berpura-pura, tapi dengan memahami cara menjawab yang benar.
Cara Menjawab Soal Psikotes EPPS agar Lulus Tes dengan Nilai Maksimal
Sekarang kita masuk ke bagian inti: strategi dan langkah-langkah yang bisa kamu terapkan supaya hasil psikotes EPPS kamu menggambarkan kepribadian yang positif, konsisten, dan sesuai dengan posisi yang kamu incar.
1. Pahami Dulu Posisi yang Kamu Lamar
Setiap posisi kerja punya kebutuhan kepribadian yang berbeda. Misalnya:
- Posisi manajerial: butuh dominasi, tanggung jawab, dan kemampuan mengambil keputusan.
- Posisi administrasi: menuntut ketelitian, ketaatan pada aturan, dan konsistensi.
- Posisi sales: lebih cocok dengan kebutuhan akan afiliasi, persuasi, dan pencapaian.
Kalau kamu paham karakter yang diinginkan dari posisi tersebut, kamu bisa menyesuaikan pola jawaban tanpa kehilangan keaslian diri. Artinya, kamu tetap jujur tapi juga strategis.
2. Jawab Secara Konsisten
Salah satu hal paling penting dalam cara menjawab soal psikotes EPPS adalah konsistensi. Tes ini punya banyak pernyataan yang mirip-mirip, dan tujuannya memang untuk melihat apakah kamu menjawab secara stabil atau tidak.
Kalau kamu berubah-ubah dalam menjawab hal yang sejenis, sistem akan mendeteksi kamu sebagai orang yang tidak konsisten atau bahkan berusaha “memanipulasi” hasil. Jadi, pastikan kamu menjawab dengan gaya yang sama dari awal sampai akhir.
3. Jangan Terlalu Lama Memilih
EPPS bukan tes yang menilai kecepatan, tapi kalau kamu terlalu lama berpikir di setiap soal, justru akan membuatmu stres dan kehilangan ritme. Biasanya, waktu yang ideal untuk menjawab satu pasangan pernyataan adalah sekitar 10–15 detik.
Kalau kamu merasa ragu, pilih saja yang paling kamu rasakan benar. Ingat, ini bukan ujian akademik. Tes ini mengukur perasaan dan preferensi, bukan logika. Semakin spontan kamu menjawab, biasanya semakin jujur hasilnya.
4. Hindari Menjawab Secara Ekstrem
Jangan sampai semua pilihanmu hanya menunjukkan satu sisi kepribadian saja, misalnya kamu selalu memilih yang dominan, ambisius, atau terlalu patuh. Karena kepribadian yang seimbang lebih disukai perusahaan dibandingkan yang ekstrem.
Hasil EPPS yang terlalu menonjol di satu area bisa menandakan bahwa kamu tidak fleksibel atau sulit bekerja sama. Jadi, biarkan jawabanmu terlihat alami dan bervariasi sesuai konteks.
5. Jujur tapi Tetap Cerdas
Kunci utama adalah jujur, tapi bukan berarti kamu tidak boleh cerdas dalam menjawab. Misalnya, kalau kamu melamar posisi pemimpin tim, tentu kamu ingin menunjukkan bahwa kamu punya rasa tanggung jawab, suka bekerja dengan orang lain, dan bisa mengambil keputusan.
Kamu tidak harus mengada-ada, cukup tonjolkan sisi kepribadianmu yang relevan dengan posisi itu. Dengan begitu, hasil tes tetap jujur tapi juga mendukung citra profesional kamu.
6. Latihan Sebelum Tes
Walaupun tes EPPS tidak bisa dihafal, latihan tetap penting untuk membiasakan diri dengan format dan gaya pernyataannya. Kamu bisa mencoba contoh soal atau simulasi online agar terbiasa dengan tempo dan pola pertanyaan.
Latihan juga membantu kamu menghindari kebingungan saat tes berlangsung, karena kamu sudah tahu seperti apa pola pilihan yang akan muncul.
7. Jaga Kondisi Mental dan Fokus
Jangan pernah meremehkan pengaruh kondisi mental. Kalau kamu lelah, lapar, atau stres sebelum tes, hasilnya bisa sangat berbeda. Karena EPPS sangat bergantung pada respon emosional dan fokus pikiran.
Sebelum tes dimulai, pastikan kamu tidur cukup, sarapan ringan, dan datang lebih awal agar tidak terburu-buru. Dengan kondisi tenang, kamu bisa menjawab lebih jernih dan stabil.
Hal yang Harus Dihindari Saat Menjawab Tes EPPS
Selain tahu apa yang harus dilakukan, kamu juga perlu tahu apa yang tidak boleh dilakukan. Ini beberapa hal yang wajib kamu hindari:
- Menjawab secara acak hanya karena ingin cepat selesai.
- Memilih jawaban yang menurutmu “ideal” di mata HRD.
- Mengubah gaya menjawab di tengah tes karena panik.
- Mengabaikan pernyataan yang mirip hanya karena merasa bosan.
Ingat, hasil tes ini bukan tentang benar atau salah, tapi tentang stabilitas dan kejujuran pola pikir kamu.
Kesimpulan
Mengetahui cara menjawab soal psikotes EPPS dengan benar bukan berarti kamu harus berpura-pura menjadi orang lain. Justru sebaliknya, ini tentang memahami kepribadianmu dan menampilkan sisi terbaik dari dirimu dengan konsisten.
Hasil terbaik akan datang bukan dari jawaban yang sempurna, tapi dari kejujuran yang konsisten dan sikap profesional yang kamu tunjukkan sepanjang proses seleksi.


Posting Komentar